عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ))إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ
الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ(( البخاري ومسلم
Artinya: Dari Abu
Hurairah
, Nabi
bersabda: “Jauhilah oleh kalian
berprasangka (kecurigaan), karena sesungguhnya prasangka itu adalah
sedusta-dustanya pembicaraan.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Syarah Ringkas:
Rasulullah
senantiasa memberi peringatan kepada umatnya
dari perkara-perkara yang mendatangkan kemudharatan atau menimbulkan keretakan
ukhuwah islamiyah antara kaum muslimin. Dalam hadits tersebut, Nabi
mewaspadai umatnya dari sifat buruk sangka
terhadap saudaranya karena hal ini akan membawa kerusakan bagi mereka.


Kandungan
hadits ini mirip dengan firman Allah
, “Hai orang-orang
yang beriman, jauhilah kebanyakan pra-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari
pra-sangka itu adalah dosa.” (QS. al-Hujarat: 12). Akan tetapi dalam
ayat tersebut Allah berfirman “sebagian dari pra-sangka itu adalah dosa”,
Allah tidak berfirman semua prasangka, karena prasangka yang bersandar pada
bukti dan penguat tidaklah mengapa.

Adapun
prasangka yang dicela dan dilarang dalam hadits di atas adalah prasangka semata
tanpa ada faktor penguat atau qorinah (alasan) tertentu. Beliau
menyatakan bahwa hal ini adalah
sedusta-dustanya berita, karena ketika seseorang mulai berprasangka buruk, maka
jiwanya berkata kepadanya ‘si fulan berkata demikian, si fulan melakukan hal
itu, dia ingin berbuat demikian dan seterusnya’, hal ini Rasulullah
namakan dengan sedusta-dustanya pembicaraan.


Faidah dan Hukum:
1.
Larangan
berprasangka buruk tanpa ada faktor penguat atau qorinah tertentu
2.
Prasangka
buruk merupakan sedusta-dustanya perkataan
3.
Anjuran berprasangka
baik terhadap sesama muslim
4.
Islam sangat
menjaga hubungan baik antar manusia, sehingga segala sesuatu yang meretakkan
hubungan baik tersebut, Islam pasti melarangnya.
Demikianlah penjelasan singkat tentang hadits larangan berburuk sangka, semoga kita dapat merealisasikan kandungan hadits tersebut dengan menjauhi sikap tercela lagi berbahaya itu.
==================================
Artikel: www.elmajalis.com
Oleh: Ahmad Jamaluddin, Lc
4 komentar:
boleh ngopy haditsnya? Mksh..
Silahkan semoga bermanfaat.
Bagus
Makasihh bang
Posting Komentar