Sebagaimana yang telah kita maklumi, bahwa
diantara prinsip dasar dalam agama Syi’ah adalah mencaci maki dan bahkan
mengkafirkan para shahabat Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam kecuali beberapa
orang saja yang bisa dihutung dengan jari.
Oleh karena itu, kita (sunni) harus memahami
betul bahwa Allah swt dalam banyak ayat dalam al-Qur’an telah meridhai para
shahabat (kaum Muhajirin dan Anshor) dan menetapkan bahwa mereka adalah orang-orang
yang jujur.
Pertanyaan buat mereka yang doyan mencaci maki
para shahabat: Apakah mungkin bagi Allah SWT meridhoi orang-orang yang sudah murtad atau
kafir..??
Mustahil alias tidak mungkin bagi Allah swt
meridhoi orang-orang yang murtad atau kafir, sekali lagi sungguh tidak mungkin.
Renungilah ayat-ayat berikut ini:
1. Surat at-Taubah: 100
Artinya: “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama
(masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha
kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah
kemenangan yang besar.”
2. Surat al-Fath: 18
Artinya: “Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang
mukmin (para shahabat) ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah
pohon[1399], Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu
menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi Balasan kepada mereka dengan
kemenangan yang dekat (waktunya)[1400].
[1399] Pada bulan Zulkaidah tahun keenam Hijriyyah Nabi Muhammad s.a.w.
beserta pengikut-pengikutnya hendak mengunjungi Mekkah untuk melakukan 'umrah
dan melihat keluarga-keluarga mereka yang telah lama ditinggalkan. Sesampai di
Hudaibiyah beliau berhenti dan mengutus Utsman bin Affan lebih dahulu ke Mekah
untuk menyampaikan maksud kedatangan beliau dan kaum muslimin. mereka
menanti-nanti kembalinya Utsman, tetapi tidak juga datang karena Utsman ditahan
oleh kaum musyrikin kemudian tersiar lagi kabar bahwa Utsman telah dibunuh.
karena itu Nabi menganjurkan agar kaum muslimin melakukan bai'ah (janji setia)
kepada beliau. merekapun Mengadakan janji setia kepada Nabi dan mereka akan
memerangi kaum Quraisy bersama Nabi sampai kemenangan tercapai. Perjanjian
setia ini telah diridhai Allah sebagaimana tersebut dalam ayat 18 surat ini,
karena itu disebut Bai'atur Ridwan. Bai'atur Ridwan ini menggetarkan kaum
musyrikin, sehingga mereka melepaskan Utsman dan mengirim utusan untuk
Mengadakan Perjanjian damai dengan kaum muslimin. Perjanjian ini terkenal
dengan Shulhul Hudaibiyah.
[1400] Yang dimaksud dengan kemenangan yang dekat ialah kemenangan kaum
muslimin pada perang Khaibar.
3. Surat al-Fath: 29
Artinya: “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang
bersama dengan dia (para Shahabat) adalah keras terhadap orang-orang kafir,
tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari
karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka
dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat. sedang
sifat-sifat mereka dalam Injil, adalah seperti tanaman yang mengeluarkan
tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia
dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar.”
4. Surat al-Hasyr: 8-9
Artinya: 8. “(juga) bagi orang fakir yang berhijrah [kaum
Muhajirin]yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena)
mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan
RasulNya. mereka Itulah orang-orang yang benar.
9. dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman
(Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai'
orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada
menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada
mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri
mereka sendiri, Sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari
kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung.”
Itulah diantara ayat-ayat di dalam al-Qur’an
al-karim yang memuji para Shahabat nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam, semoga
hal tersebut mengingatkan kita tentang keutamaan para sahabat Nabi Shollallahu
‘Alaihi Wasallam.
^^ Semoga bermanfaat ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar