Syaikh
Islam Ibnu Taimiyah rh berkata: “ Hati
tanpa dzikirullah (dzikir kepada Allah), ibarat ikan yang dikeluarkan dari
air.”
Dzikir adalah salah satu ibadah
agung lagi mulia, ringan dan mudah dilakukan oleh siapa saja.
Tak ada beda
antara si miskin dan si kaya, si pegawai negri maupun swasta semua bisa
melakukan tanpa butuh biaya, tapi hanya bermodal semagat dan kemauan saja.
Allah SWT dan Rasulullah SAW telah memerintahkan kita agar senantiasa memperbanyak
dzikir kepada Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya: “Hai orang-orang yang
beriman, berzdikirlah kepada Allah, dengan sebanyak-banyaknya.” (QS.
Al-Ahzab: 41-42). Rasulullah SAW bersabda: “Hendaklah lisanmu
senantiasa basah dengan berdzikir kepada Allah.” (HR. At-Tirmidzi dan
Ibnu Majah).
Di sisi lain Allah SWT dan Nabi SAW memotivasi kita untuk selalu
berdzikir kepada-Nya dengan menjelaskan keutamaan dan keistimewaan berdzikir,
antara lain:
1.
Dzikir akan menentrankan hati
Hati yang jauh dari berdzikir kepada Allah SWT akan menjadi gersang
dan keras. Sehingga ketentraman dan ketenangan akan sulit diperolehnya. Karena
dzikir adalah penawar hati yang luka dan mata air bagi qalbu yang gersang lagi
bernoda. Allah SWT telah berfirman dalam kitab-Nya: “Ketahuilah bahwa dengan
berdzikir kepada Allah hati-hati akan tentram.” (QS. Ar-Ra’d: 28 )
2.
Dzikir adalah tanda kehidupan hati seseorang
Dalam sebuah hadits yang shahih Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan
orang yang berdzikir kepada Robbnya dengan orang yang tidak berdzikir kepada
Robbnya seperti orang hidup dan orang mati.”(HR. Bukhari). Ya,
Rasulullah SAW telah memvonis mereka yang tidak berdzikir kepada Allah dengan
kematian hatinya meskipun jasadnya bergentayangan dimana-mana. Dan sebaliknya,
orang yang senantiasa berdzikir kepada-Nya adalah orang yang hidup hatinya
meskipun ia tergeletak di atas tempat tidurnya karena sakit yang dideritanya.
3.
Kemenangan akan diraih oleh orang yang berdzikir
Dalam suatu kesempatan, Rasulullah SAW bersama para sahabatnya
tengah berjalan-jalan di suatu tempat, kemudian beliau SAW bersabda: “Menanglah
al-Mufarridun, para shohabat bertanya, apa al-Mufarridun wahai Rosululloh?
Beliau bersabda: “Laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Alloh.”
(HR. Muslim)
4.
Alloh SWT telah menyediakan ampunan dan pahala berlimpah bagi orang
yang berdzikir.
Pahala adalah harapan
setiap muslim. Ia merupakan motivator utama yang mendorong seorang muslim agar
meperbanyak amal sholeh dimana dzikir bagian darinya.
Alloh SWT berfiman:
“Laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir, Alloh telah menyediakan
untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. al-Ahzab: 35)
Macam-Macam
Dzikir
Secara umum dzikir bisa dibagi menjadi dua macam, pertama;
dzikir mutlak yaitu dzikir yang tidak terikat dengan waktu dan yang kedua;
dzikir muqayyad yaitu dzikir yang terikat dengan waktu. Diantara contoh
dzikir muqayyad atau yang terikat dengan waktu adalah dzikir pagi dan petang.
Dan ia salah satu sunnah Rasulullah SAW yang hendaknya kita ikuti dan
lestarikan.
Metode
Mengajarkan Anuhak Dzikir Pagi dan Petang
1.
Memahamkan anak tentang keutamaan
dan faidah dzikir bagi dirinya
Terkadang si anak enggan melakukan
apa yang diperintahkan oleh orang tuanya karena ia tidak atau belum paham
faidah atau keutamaan hal tersebut bagi dirinya. Oleh karena itu, ketika kita
ingin mengajarkan anak dzikir pagi dan petang hendaknya kita memahamkan dan
mengenalkan kepadanya tentang faidah dzikir. Misalnya, kita katakan kepada si
anak, ‘Nak dzikir pagi petang ini bisa menjadi penjagaan bagimu, setan ngak mau
dekat ama kamu nak’ atau ‘Adek tau gak surga.? surga itu adalah sebuah tempat
yang dipenuhi beragam kenikmatan, disana itu tersedia apa yang kita inginkan,
ada buah-buahaan, aneka minuman, ada istana, kasur yang empuk dan nyaman, Adek
mau ngak surga? jika adek mau, maka jangan lupa
baca dzikir pagi petang ya.’
2.
Mengajarkan mereka secara bertahap
Mengajar sesuatu secara bertahap
adalah salah satu metode yang sangat bagus dalam dunia pendidikan. Kita tau
bahwa dzikir pagi dan petang terdiri dari bebrapa poin dzikir, jika poin-poin
dzikir tersebut diajarkan sekaligus maka dikhawatirkan, akan membuat si anak kesulitan
dan akhirnya enggan untuk belajar. Oleh karenanya, ajarkan anak satu poin demi
satu poin, dan dahulukan dzikir yang pendek dan mudah dibaca atau dihafal.
3.
Berikan qudwah hasanah bagi mereka
Si anak akan lebih mudah menuruti
perintah orang tuanya jika si anak melihat langsung bahwa ternyata orang tuanya
juga melakukan hal yang ia perintahkan kepadanya. Dan tidak mengapa jika orang
tua berkata kepada anaknya, ‘adek dah dzikir belum? kalau ummi mah udah.’
4.
Memotivasinya dengan memberikan
hadiah yang menarik
Ya, nama anak-anak biasanya senang
dan gembira jika dia dikasih sesuatu, baik berupa mainan atau makanan. Maka,
manfaatkan hal tersebut untuk memotivasi mereka agar membaca dzikir pagi dan
petang. Katakan saja kepada si anak, ‘kalau adek baca dzikir pagi dan petang,
nanti bapak beliin kamu buku tulis yang cantik, misalnya.
5.
Dahulukan poin dzikir yang dibaca
pada pagi dan petang
Jika anda memperhatikan dalam buku
kumpulan dzikir pagi dan petang, anda akan mendapatkan disana ada poin dzikir
yang khusus dibaca diwaktu pagi saja, ada juga yang khusus dibaca di waktu
petang saja dan ada juga yang dibaca di waktu pagi dan sore, seperti membaca
ayat kursi (surat al-Baqaroh: 255), surat al-Ikhlas, an-Naas, al-Falaq, sholawat
kepada Nabi SAW , tasbih dan lain-lai.
6.
Membekali anak dengan buku dzikir
praktis
Alhamdulillah, di zaman ini banyak
sekali buku dzikir pagi dan petang yang berukuran kecil (buku saku) tersebar di
toko-toko buku terdekat. Kita bisa pilih salah satunya untuk diberikan kepada
si anak sebagai panduan dan agar lebih memudahkan baginya.
7.
Bersabar dan berdoa
Perlu kita camkan bahwa mendidik
atau mengajar bukan profesi dan aktivitas yang mudah dan gampang. Tetapi mendidik
adalah profesi yang sulit, tidak cukup bermodal ilmu saja tapi seorang pendidik
harus membekali dirinya dengan kesabaran yang tinggi dan senantiasa berdoa
kepada Allah SWT agar dimudahkan dalam melakukan aktivitas mulia ini.
Terakhir, hendaknya orang tua selalu
ingat bahwa doanya untuk anak-anaknya tidak akan ditolak atau mustajab. Maka
sepatutnya orang tua memperbanyak doa untuk anaknya agar dimudahkan dalam
menjalankan setiap ajaran Islam dengan penuh ketundukan dan totalitas. Semoga
Allah SWT mewujudkan setiap cita-cita para orang tua yang ingin anaknya menjadi
anak yang sholeh dan bermanfaat bagi Islam dan kaum muslimin. Wallahu A`lam
~ Pernah dimuat di majalah Gerimis ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar