Bulan Romadhan
adalah bulan yang terkandung banyak keberkahan dan keutamaan yang tidak
dimiliki oleh bulan lainnya. Diantara wujud kemuliaan dan keberkahan itu adalah
adanya malam lailatul qadar di dalamnya.
Kenapa disebut malam lailatul qadar.?
Syaikh Muhammad
bin Sholeh al-Utsaimin
menerangkan bahwa ada tiga kemungkinan kenapa
malam tersebut desebut dengan malam lailatul qadar yaitu;

1. Al-qadr bermakna asy-Syarf yang memiliki arti mulia.
2. Disebutkan lailatul qadar karena pada
malam tersebut dicatat semua takdir yang akan terjadi selama setahun.
3. Karena pahala ibadah pada malam tersebut
sangat agung.
Kapan terjadi malam lailatul Qadar?
Tidak diragukan lagi bahwa lailatul qadar
terjadi pada bulan Romadhan, berdasarkan firman Allah
: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran)
pada (malam) lailatul qadar.” (QS. Al-Qadr: 1) dan firman Allah
: “185. “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran.” (QS. Al-Baqorah: 185)


Adapun berkenaan
dengan penetapan malam terjadinya lailatul qadar, maka para ulama berbeda
pendapat dalam masalah ini.
Mayoritas para
ulama mengatakan bahwa malam lailtul qadar terjadi pada malam sepuluh terakhir dari
bulan Romadhan.
Berdasarkan sabda
Nabi
:

فَابْتَغُوهَا فِي الْعَشْرِ
الْأَوَاخِرِ
Artinya: “Maka
carilah (lailtul qadar) pada sepuluh terakhir.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
Mereka menambahkan
bahwa lailatul qadar terjadi pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir dari Rmadhan.
Berdasarkan sabda Nabi
:

تَحَرَّوْا
لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: “Carilah
lailatul qadar pada malam ganjil dari sepuluh terakhir di bulan romadhan.” (HR.
Al-Bukhari)
Kemudian mayoritas
dari para ulama kembali mengatakan bahwa lailatul qadar terjadi pada malam 27
romadhan.
Berdasarkan sabda
Nabi
:

فَمَنْ كَانَ
مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ
Artinya: “Maka
barangsiapa ingin mencarinya (lailtul qadar) maka carilah di malam tujuh
terakhir (malam 27).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ini adalah
pendapat sekelompok dari para sahabat Nabi
, bahkan Ubay bin Ka’ab
sampai bersumpah
bahwa lailatul qadar terjadi pada malam 27 romadhaon sebagaimana disebutkan
dalam shahih muslim.


Aku katakan
(Abu Malik Kamal): “Yang tampak bagi saya, bahwa lailatul qadar terjadi
pada malam sepuluh terakhir dan di malam-malam ganjil lebih
diharapkan (terjadinya). Lailatul qadar berpindah-pindah (pada
setiap tahun) dalam arti tidah selalu
pada malam 27 romadhan. Adapun berkenaan dengan sumpahnya Ubay
bahwa
lailatul qadar terjadi pada malam ke 27, ini terjadi pada tahun (itu) dan tidak
berarti hal seperti itu terjadi pada setiap tahun. Hal ini dibuktilan oleh satu
riwayat bahwasanya Nabi
pernah
mendapati lailatul qadar pada malam 21 romadhan sebagaimana disebutkan dalam
hadits Abu Sa’id al-Khudri
...”



Dan inilah (pendapat)
yang tepat berdasarkan penggabungan antara riwayat-riwayat tentang masalah ini,
wallahu A’lam.
Imam An-Nawawi
dalam
kitabnya al-Majmu’ bertutur: ”Inilah (pendapat) yang kuat dan terpilih,
disebabakan adanya kontradiksi antara hadits-hadits yang shahih dalam masalah
ini dan tidak ada jalan untuk mengkompromikan hadits-hdits tersebut kecuali
dengan mengatakan bahwa lailatul qadar itu berpindah-pindah (tidak selalu di
malam 27).”

Hikmah dirahasiakan malam lailatul qadar
Para ulama
menyebutkan bahwa diantara hikmah dirahasiakannya malam lailatul qadar adalah
agar manusia bersemangat dan memperbanyak amal sholeh demi mendapatkan malam
tersebut sehingga seorang hamba semakin bertambah dekat dengan Robb-Nya.
Disamping itu pula agar nampak siapa
yang antusias dan yang malas dalam mendapatinya.
Keutamaan malam lailatul qadar
1.
Malam diturunkannya al-Qur’an
Allah swt berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an)
pada malam kemuliaan.” (QS. Al-Qadr: 1)
2.
Ia adalah malam yang penuh berkah
Allah swt
berfirman:
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (al-Qur’an) pada suatu
malam yang diberkahi.” (QS. ad-Dukhan: 3)
3. Pahala ibadah
dimalam tersebut lebih baik dari seribu bulan.
Allah
berfirman:

4. Malaikat turun
pada malam tersebut dengan membawa keberkahan, ampunan dan kebaikan.
Allah
berfirman:

“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan
Malaikat Jibril dengan izin
Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” (QS. Al-Qadar: 4)
5. Malam yang
penuh keselamatan
Allah
berfirman:

“Malam itu
(penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. AL-Qadr: 5)
Doa pada malam lailatul qadar
Dianjurkan pada
malam tersebut untuk memperbanyak doa, lebih-lebih doa yang terdapat dalam
hadits ‘Aisyah Rdh dimana beliau berkata: “Wahai Rasulullah, jika seandainya
aku mengetahui malam lailatul qadar, apa yang hendaknya aku ucapkan? Beliau
bersabda: Katakanlah, Ya Allah, sesungguhnya
Engkau maha pemaaf dan mencintainya maka maafkanlah aku.” (HR.
At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Tanda-tanda malam lailatul qadar
Malam lailatul
qadar mempunyai tanda-tanda yang muncul pada malam tersebut atau sesudahnya.
Tanda-tanda yang muncul di malamnya:
1. Ia terjadi pada malam sepuluh terakhir.
2. Udara dan angin terasa tenang, sebagaimana
disebutkan dalam hadits Ibnu Abbas.
3. Ketenangan yang disebabkan oleh turunnya para
malaikat, sehingga ketenangan itu dirasakan oleh seorang hamba serta ibadah
terasa lezat yang tidak dirasakan pada malam lainnya.
4. Dan terkadang seorang hamba diperlihatkan
dalam mimpinya sebagaimana yang terjadi pada sebagian sahabat.
Tanda yang muncul setelahnya:
1. Matahari pada pagi harinya tidak kuat
cahayanya.
2. Matahari ketika terbit di pagi harinya tidak
terlalu memerah.
Khurafat seputar
tanda-tanda lailatul qadar yang tersebar di tengah masyarakat yang jelas-jelas kebatilannya antara lain:
1.
Air laut menjadi tawar
2.
Pada malam itu anjing tidak menggonggong
3.
Keledai tidak meringkik
4.
Dahan pohon-pohon merunduk ke bumi
5.
Bangunan-bangunan tidur
Wallahu A’lam
Sumber: Buku “Shahih Fiqih Sunnah” Karya Abu Malik
Kamal dan Buku Saku “Ta’allum fiqhis Shiyam” Karya Majid bin Sa’ud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar