Al-Qur’an adalah sesuatu yang sangat sakral
dan prisip dalam agama Islam, karena al-Qur’an adalah sumber hukum dan pedopan hidup bagi manusia.
Paru ulama telah sepakat bahwa al-Qur’an ini akan senantiasa terjaga
keotentikannya sampai hari kiamat, dan mereka juga sepakat bahwa barang siapa yang
meyakini bahwa al-Qur’an yang ada saat ini telah dirubah atau dikurangi
meskipun satu huruf niscaya dia telah kafir. Karena telah mendustakan firman
Allah swt berikut ini.
Allah swt berfirman: “Sesungguhnya Kami
telah menurunkan Al-Qur’an dan Kami pula yang akan menjaganya.” (QS.
Al-Hijr: 9)
Bagaimanakah keyakinan Syi’ah tentang al-Qur’an??
Syi’ah meyakini bahwa al-Qur’an karim yang ada pada kita (yang kita kenal
saat ini) bukanlah al-Qur’an yang diturunkan Allah swt kepada Nabi Muhammad
shallallahu alaihi wasallam karena sudah MENGALAMI PERUBAHAN, PENGGANTIAN,
PENAMBAHAN dan PENGURANGAN.
Keyakinan sesat tersebut benar adanya dan bisa
kita dapati dalam banyak kitab-kitab mereka yang sangat terkenal seperti Ushulul
Kaafi, karya Al-Kulaini, yang setara dengan shahih bukhari dan
muslim menurut keyakinan mereka.
Al-Kulaini berkata dalam bukunya Ushulul Kaafi pada bab: Yang
Mengumpulkan dan Membukukan al-Qur’an hanya Para Imam.
Diriwayatkan dari Jabir, dia berkata saya mendengar Abu Ja’far berkata: “Siapa
yang mengaku telah mengumpulkan al-Qur’an dan membukukan seluruh isinya
sebagaimana yang diturnkan Allah, maka sesungguhnya ia seorang PENDUSTA, tidak
ada yang mengumpulkan dan menghafalkannya, sebagaimana yang diturunkan oleh
Allah swt melainkan Ali bin Abi Tholib dan para Imam sesudahnya.” (AL-Kulaini,
Ushulul Kaafi, 1/228).
Dari Hisyam bin Salim, dari Abu Abdillah, beliau berkata: “Sesungguhnya
al-Qur’an yang dibawa Jibril kepada Muhammad saw ada tujuh belas
ribu ayat.” (Al-Kulaini, Ushulul Kaafi, 2/634)
Berarti al-Qur’an yang diyakini oleh orang syi’ah adalah tiga kali lipat
lebih banyak dari al-Qur’an yang pada kita Ahlus sunnah yang Allah berjanji
akan menjaganya.
Setelah jelas aqidah mereka tentang al-Qur’an, maka nampaklah bahwa di sana
ada dua al-Qur’an: Pertama, al-Qur’an yang diketahui oleh kaum muslimin. Kedua,
Al-Qur’an yang disembunyikan –diantaranya yang memuat surat al-Wilayah.
Menurut mereka diantara ayat yang telah dihapus dalam al-Qur’an,
sebagaimana disebutkan oleh An-Nuri at-Thabrasi dalam kitabnya Fhaslul
Khitab fi Itsbati Tahrifi Kitabi Rabbil Arbaab adalah:
Dalam surat al-Insyirah:
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
Dalam surat ini ada satu ayat yang dihilangkan menurut
mereka yaitu:
وَجَعَلْنَا عَلِيًّا صِهْرَكَ
Artinya: “Dan telah Kami jadikan Ali sebagai
menantumu.”
Tanpa malu-malu mereka mengatakan hal ini, padahal mereka tahu bahwa ini
adalah surat Makkiyah (surat yang diturnkan sebelum nabi Hijrah ke Madinah),
dan pada saat itu Ali belum menjadi menantu Nabi
di Mekkah.

Beginikah Aqidah Islam...???
Sumber: Buku Kesesatan Aqidah Syi’ah,
oleh Syaikh Abdullah bin Mahmud as-Salafi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar